Tasyakuran ke-19 PKS, Ahmad Syaikhu Menyoroti Demokrasi, Penegakan Hukum dan HAM
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan berbagai catatan tentang demokrasi, otonomi daerah, dan penegakan hukum.
Hal itu disampaikan Syakihu saat Tasyakuran ke-19 PKS yang digelar secara daring, Selasa (20/4).
Awalnya, Syaikhu menyinggung perlunya melawan upaya mengubah haluan bangsa dari demokrasi ke otoriterianisme.
"Kita sebagai bangsa tidak boleh membiarkan hal itu terjadi," tegas Syaikhu.
Dia menambahkan PKS akan berjuang sekuat tenaga menjaga dan merawat fitrah demokrasi di Indonesia.
PKS akan memastikan bahwa roda perjalanan bangsa ini di jalur yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang termaktub dalam konstitusi UUD NRI 1945.
Mantan wakil wali kota Bekasi itu menyebut sampai saat ini PKS tetap komitmen sebagai oposisi.
Menurut dia, sikap itu terlahir bukan karena ingin asal beda, melainkan dari satu kesadaran kebangsaan yang kukuh bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan kekuatan penyeimbang.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan catatan tentang demokrasi, otonomi daerah, dan penegakan hukum saat parpolnya menggelar tasyakuran ke-19 secara daring, Selasa (20/4).
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- Ramses Nilai Rencana Bangun Universitas HAM Sangat Tepat di Indonesia
- Margarito Kamis Tekankan Kepemimpinan Dalam Penegakan Hukum