Tatkala Ibu Walikota Menangis...
jpnn.com - DIKENAL sebagai sosok perempuan yang tegas dan cerdas, Puji Setyowati Syaharie Jaang selalu bersuara lantang setiap diberi kesempatan berbicara di depan umum.
Namun istri Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang itu Kamis (10/9) kemarin, tampak berbeda. Tak ada ketegasan sama sekali. Bahkan saat memegang mikrofon tangannya seperti bergetar. Suaranya mendadak serak. Sekata dua kata di awal yang terdengar bahkan tidak jelas.
Tangisnya pun pecah. Sambil menitikkan air mata, dia tetap berusaha meneruskan pidatonya. Sang suami yang berada di sampingnya tidak mampu mengurangi suasana haru yang terlanjur dirasakannya.
Suasana itu tergambar ketika dia diberi kesempatan menyampaikan sepatah dua kata di hadapan para tamu yang hadir pada acara syukuran ulang tahun ke-51 Syaharie Jaang di rumah jabatan wali kota.
Dalam sambutannya, dia tidak menyangka bisa menjadi istri pendamping wali kota di Samarinda. Sebagai perantau dari Jogjakarta, Puji Setyowati awalnya memang hanya ingin mengubah nasib di Samarinda. Dia terharu dengan kisah hidup yang dialaminya. Terharu dan bersyukur. Itulah yang membuat suaranya parau dan menangis.
“Saya merantau ke Samarinda, karena di Jawa sudah tidak dipakai. Eh di Samarinda dapat suami orang Dayak, jadi wali kota lagi,” terang Puji Setyowati yang membuat para hadirin tertawa, memecah keharuan.
Sebelumnya, Syaharie Jaang diberi kesempatan di awal untuk menyampaikan sambutannya. Dengan suasana santai, Jaang tampak tak malu-malu membeberkan rahasia rumah tangganya kepada seluruh hadiri yang hadir saat itu. Bahkan dia pun tak segan menceritakan kehidupannya bersama sang istri ketika berada di tempat tidur atau di kamar.
Kata Jaang, selama ini dia tetap ingin berusaha untuk melakukan pekerjaan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal yang paling mendasar dilakukannya adalah tetap membersihkan tempat tidur. Itu dilakukannya bersama sang istri.
DIKENAL sebagai sosok perempuan yang tegas dan cerdas, Puji Setyowati Syaharie Jaang selalu bersuara lantang setiap diberi kesempatan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408