Taur Matan Ruak Programkan Wamil
Jika Terpilih Jadi Presiden Timor Leste
Sabtu, 24 Maret 2012 – 06:25 WIB

Taur Matan Ruak Programkan Wamil
Fretilin yang menyokong Lu-Olo, dengan tegas menolak wamil. "Saya tidak setuju. Ketika era perjuangan kemerdekaan mungkin diperlukan, sekarang negara ini sudah merdeka. Banyak hal lain yang lebih penting," jelas Mari Alkatiri, sekjen Fretilin.
Tapi, ada juga yang menilai, wamil dibutuhkan. "Dengan kebijakan itu, mungkin akan membuat para pemuda lebih disiplin," bilang Tibertio Santos, seorang pemuda yang mengaku mendukung CNRT, partai yang ikut menyokong Taur, ketika ditemui di Taibesi.
Para pendukung Ruak, menilai, kebijakan itu sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas negara. Apalagi, pada Desember nanti, keamanan di Timor Leste akan diambil alih secara penuh oleh mereka. Sebab, pasukan keamanan PBB akan ditarik keluar.
"Isu tentang wajib militer itu benar, tetapi banyak diartikan secara keliru Tujuannya bukan persiapan perang, melainkan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda berkontribusi buat negaranya. Itu bukan program yang berdiri sendiri," kata Fidelis Magalhaes, juru bicara tim sukses Ruak, di markas tim sukses Ruak, di Taibesi.
DILI - Pertarungan Francisco "Lu-Olo" Guterres dengan Taur Matan Ruak pada putaran kedua Pemilihan Presiden (pilpres) Timor Leste menjadi
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi