Tawa Duka
Oleh: Dahlan Iskan
Rupanya ia sadar: tampangnya jauh lebih muda dari umurnya. Maka di depan para perusuh itu ia mengadakan sayembara: siapa yang bisa menebak berapa umurnya.
Tebakan itu berhadiah: yang bisa menebak dengan benar diberi hak memilih hadiah. Yang mana? Yang di dalam kantong kanan atau kantong kirinya.
Akhirnya ada satu yang benar: Si pedagang dari Palembang itu. Tebakannya tepat: umurnya 50 tahun. Maka ia memilih hadiah yang di kantong kanan.
Ternyata isinya uang dua lembar warna merah. Nilainya ternyata lebih besar dari isi kantong kiri: dua lembar juga tapi warna biru.
Ada juga yang membawa hadiah tanpa harus diundi. Ia perusuh dari Pekalongan. Ia membawa barang yang lagi top-hot di rubrik komentar: kopi tahlil.
Jadilah kopi tahlil rebutan. Banyak yang ingin mencoba seperti apa rasanya.
Sayang tidak ada yang membawa hadiah berupa kopi sachetan yang naik daun dua minggu terakhir.
Saya sendiri tidak begitu paham mengapa kopi sachetan bikin heboh. Saya sampai minta salah seorang perusuh untuk menceritakan asbabun nuzul isu sachetan itu.