Tawa Duka
Oleh: Dahlan Iskan
Dia adalah Jenny Wijaya, Si pejuang sagu. Dia bilang hanya untuk ikut senam-dansa. Tetapi rasanya dia juga ingin tahu sosok para perusuh yang lagi kumpul di Kampung Agrinex.
Dia merasa pernah jadi korban perusuh. Yakni ketika fotonyi bersama saya diramesi agak seronok sampai foto itu diganti. Padahal hanya foto rangkulan.
Tentu ada satu topik yang dibahas dengan gelak tawa sampai air mata berderai-derai: mengapa ada satu perusuh yang batal datang.
Saya pura-pura tidak mendengarnya tetapi ternyata tidak berhasil menyembunyikan tawa.
Pagi-pagi, sebelum senam, saya keliling villa-villa di Kampung Agrinex. Saya ingin tahu apakah banyak ular di sekitar villa. Saya memang sudah bangun pukul 02.45: sstttt Liverpool main lawan Leicester City.
Acara Perusuh pun ditutup dengan pesta durian. Teman-teman dari PLN Banten Selatan datang membawa durian Badui. Banyak sekali.
Maka lengkaplah kegembiraan akhir tahun. Bisa menghardik duka sepanjang 2022. (*)
DUKA akhir tahun pun hilang di Cikeusik. Terutama setelah bertemu 21 Perusuh Disway di Kampung Agrinex, Banten Selatan itu. Kemarin.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi