Tawaduk Thinking

Oleh: Dahlan Iskan

Tawaduk Thinking
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Siapa Djodji Anwar Anda bisa lihat Disway 6 November 2024: Anwar Berkeley.

Prof Dr Sutiman di Universitas Brawijaya Malang, juga sama. Doktor nanobiologi dari Jepang itu sampai punya cara sendiri untuk membuat mahasiswanya berani bertanya: bertanya apa pun nilai akhir semesternya ditambah.

Tetap langka. Ada, tetapi langka. Sudah telanjur tidak diciptakan iklim critical thinking sejak SD, SMP, dan SMA.

Makanan sudah habis. Diskusi masih berlanjut. Masih ada buah semangka. Juga kopi dan teh.

Adakah semua itu akibat budaya timur? Sopan? Santun? Sungkan? Rendah hati? Tepa salira? Ningrat? Feodal? Tawaduk?

Benar! Pasti ada hubungannya.

Salah! Jepang kok bisa. Juga Korea.

Diskusi pun menukik lebih dalam lagi. Sampai ke soal hidup sesudah mati. Sampai Surah Al-Baqarah dalam Al-Qur'an. Kang Deden banyak hafal ayat-ayatnya.

Soal tes masuk ke UC Berkeley yang sulit. Pun bagi calon mahasiswa yang sudah terpilih dan pintar-pintar di bidang akademisnya. Kita punya titik lemah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News