Tawaf Terbalik
Oleh Dahlan Iskan
Senin, 16 Desember 2019 – 05:25 WIB
Saya langsung saja berjalan menuju gerbangnya. Melewati pemeriksaan. Badan saya diraba. Ketika rabaan sampai di pinggul tangan itu berhenti.
"Bawa ponsel ya?" katanya.
Saya mengangguk.
"Titipkan di sana," ujar petugas itu. Seraya menunjuk meja di bawah tenda itu.
Setelah beres saya pun kembali melewati gerbang. Ada koridor selembar 1,5 meter menuju kuil. Kanan-kirinya tanah kosong. Dengan beberapa pohon besar.
Monyet-monyet saling kejar di tanah lapang itu. Saling lompat. Lalu naik ke pohon. Turun lagi. Menyambar pisang hadiah dari pengunjung.
Terlihatlah sepasang kuil kecil di ujung koridor itu. Di antara dua kuil itu ada pendopo kecil.
Waktu kecil saya mengira Shiwa itu laki-laki. Akibat pengajaran agama dengan guru yang kurang membaca.
BERITA TERKAIT