Tawaf Terbalik
Oleh Dahlan Iskan
Senin, 16 Desember 2019 – 05:25 WIB
Di balik pendopo itu ada bangunan berteras. Membentuk huruf U.
Di sepanjang terasnya penuh manusia. Mereka duduk bersila sambil membaca kitab kecil di masing-masing tangan mereka.
Atau melantunkan lagu. Menirukan lagu yang dinyanyikan sekelompok kecil penabuh gendang India.
Tetabuhan itu terus berjalan keliling di komplek kuil. Menyanyi tiada henti.
Teras itu penuh.
Pendopo itu penuh.
Yang antre menuju altar juga panjang. Sambil membawa bunga. Untuk diletakkan di altarnya.
Mendekati kuil saya melepaskan sepatu. Semua harus begitu. Ada lapak penitipan sepatu berbayar di situ.
Waktu kecil saya mengira Shiwa itu laki-laki. Akibat pengajaran agama dengan guru yang kurang membaca.
BERITA TERKAIT