Tawar Dinas
Oleh: Dahlan Iskan
![Tawar Dinas](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
Begitu banyak daerah yang pendapatan aslinya hanya cukup untuk membayar setengah gaji pegawai mereka. Jangankan untuk membangun, untuk gaji saja tidak cukup.
Seharusnya semuanya bersedih.
Akan tetapi orang pemerintah tidak punya kemampuan untuk bersedih. Tidak akan ada ide bagaimana kalau jumlah pegawai dikurangi.
Tanpa pemotongan anggaran pun jumlah pegawai sudah terlalu banyak. Dengan pemotongan anggaran 30 persen pekerjaan mereka berkurang lagi.
Dari banjirnya berita pemotongan anggaran itu belum pernah ada penjelasan mengapa pemerintah tidak punya uang.
Apa sebabnya? Apakah target pendapatan tidak tercapai, khususnya dari pajak? Atau, pemasukan sebenarnya tercapai tetapi pengeluaran untuk membayar cicilan dan bunga utang meningkat?
Biaya perjalanan dinas juga disunat sampai pertengahan batangnya. Masih ok. Tidak disunat sampai pangkalnya. Dan itu memang tidak mungkin.
Di awal masa jabatan para kepala daerah itu saja sudah memerlukan anggaran perjalanan dinas.
Presiden Prabowo kelihatannya ingin bikin sejarah: melantik sendiri semua kepala daerah. Tentu wakil kepala daerah juga diikutkan. Lalu istri masing-masing.
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo
- Istana Bantah BMKG Terdampak Efisiensi Anggaran Kebijakan Prabowo
- Direktur LIMA: Lama-Lama Pidato Prabowo Kehilangan Kesaktian di Masyarakat
- Presiden Prabowo Sebut Ada Raja Kecil di Birokrasi, Pengamat: Multitafsir
- Soal Raja Kecil Melawan Kebijakan Pemerintah, Pengamat: Prabowo Jangan Cuma Galak saat Pidato
- 4 Menteri yang Layak jadi Korban Reshuffle Kabinet