Tawaran Kerja Sama Pelabuhan & Bandara, Begini Respons Kadin
jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapreasiasi langkah Kementerian Perhubungan, yang menawarkan kerja sama pemanfaatan dan kerja sama operasional sejumlah pelabuhan dan bandara kepada swasta nasional.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto menilai, langkah Kemenhub akan memberikan dampak positif terhadap kondisi transportasi nasional di masa mendatang.
Menurutnya, penawaran kerja sama pelabuhan dan bandara akan mempertegas peran pemerintah sebagai regulator dan swasta sebagai operator.
Selain itu, akan terjadi penghematan anggaran negara yang selama ini digunakan untuk pelabuhan dan bandara yang berada di bawah operasional Kemenhub.
Dengan begitu, alokasi APBN juga akan semakin efektif dan bisa diarahkan pada pembangunan infastruktur transportasi lainnya, khususnya yang berada di wilayah terpencil dan terdalam di Indonesia Timur.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya langkah ini, karena Kemenhub telah menawarkan swasta nasional lebih dahulu,” ujar Carmelita.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan menawarkan kerja sama operasi 20 pelabuhan dan 10 bandara kepada BUMN dan pihak swasta. Kerja sama operasi ini pun telah mendapat persetujuan Presiden RI Joko Widodo.
Adapun, 20 pelabuhan tersebut di antaranya, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Kalabahi. Sementara bandara yang dikerjasamakan operasinya antara lain, Bandara Komodo dan Bandara Radin Inten.
Kerja sama operasi ini pun telah mendapat persetujuan dari Presiden RI Joko Widodo.
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah
- PIP Semarang Raih Penghargaan AKIP 2024
- 250 Asosiasi dan Himpunan Inisiasi Forum Independen Buntut Polemik Kadin Indonesia
- 18 Kadin Provinsi Perjuangkan Konstitusi dengan Menggugat Munaslub Anindya Bakrie
- Produk Impor Marak, Industri Petrokimia Makin Tertekan
- Kadin Indonesia Bentuk Pokja Percepatan Ekonomi, Dorong Pertumbuhan 8 Persen