Tawarkan Kredit, BPD Papua Bebaskan Biaya Administrasi
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 01:29 WIB
TIMIKA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua gencar melakukan promo di bulan ramdhan. Khusus bagi pegawai negeri sipil dan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) dan privatisasinya, BPD Papua menawarkan kredit dengan membebaskan biaya adminstrasi. Dikatakannya, selama ini pihak Bank Papua memungut biaya administrasi sebesar satu persen kepada nasabahnya. Sehingga dengan adanya promo tersebut, ada penghematan untuk Ramadhan dan lebaran ini.
Menurut Kepala Cabang Bank Papua Timika, Jonathan Sesa kepada Radar Timika tujuan pemberian kredit bebas biaya administrasi, selain dalam rangka ramadhan juga untuk meningkatkan ekspansi kredit konsumtif.Promo tersebut digelar mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan kredit konsumtif. Sehingga Bank Papua sebagai Bank yang peduli akan kebutuhan nasabahnya, menawarkan kredit konsumtif bebas biaya administrasi. Namun, kredit tersebut hanya berlaku untuk PNS, karyawan PTFI, dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Amungme dan Kamoro (LPMAK). Selain biaya administrasi juga bebas biaya supervisi kecuali asuransi.
Baca Juga:
Kata Jonathan, program tersebut berlaku selama bulan suci Ramadhan ini. “Semuan cabang Bank Papua dan kantor cabang pembantu memberikan keringanan, berupa bebas biaya administrasi kepada seluruh PNS, termasuk karyawan PTFI dan privatisasinya,” tutur Jonathan kepada Radar Timika (JPNN Group), Jumat (5/8).
Baca Juga:
TIMIKA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua gencar melakukan promo di bulan ramdhan. Khusus bagi pegawai negeri sipil dan karyawan PT Freeport Indonesia
BERITA TERKAIT
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Pertamina Jadikan Biofuel Salah Satu Kunci Akselerasi Transisi Energi
- Deddy Corbuzier Investor Utama Holy Flux, Bangun Ekosistem Media Online Terbesar di Indonesia
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika