Tax Amnesty Bakal Dongkrak Properti
jpnn.com - SURABAYA – Pengampunan pajak alias tax amnesty diyakini bakal meningkatkan kinerja industri properti pada semester kedua 2016 nanti. Tak heran, pengembang optimistis bisa memenuhi target.
’’Indikator membaiknya properti terlihat dari penjualan beberapa produk high rise seperti apartemen Graha Golf, Praxis, Spazio Tower, dan The Rosebay. Properti vertikal memang jauh mendominasi. Sebab, untuk landed pengembangannya tidak banyak,’’ jelas Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan, Minggu (26/6) kemarin.
Tahun ini pihaknya cenderung menyelesaikan proyek-proyek yang telah diluncurkan sebelumnya. Produk baru hanya berupa peluncuran cluster-cluster baru untuk hunian tapak. ’
’Sebenarnya minat membeli masyarakat masih besar. Apalagi, di kami sebagian besar adalah repeat buying. Tapi, mengingat kondisi ekonomi, kami cenderung menahan laju harga. Hingga sekarang kenaikannya sekitar 5–10 persen,’’ tutur Sinarto.
Direktur Marketing PT Intiland Grande Harto Laksono menambahkan, salah satu proyek komersial baru yang dikembangkan adalah co-working space. Di Intiland, proyek itu kali pertama dikembangkan di Surabaya.
Bahkan, proyek dengan konsep yang sama baru dikembangkan di Jakarta. Sekarang masih tahap pembangunan. ’’Sebenarnya di sini lebih ke fasilitas daripada untuk menggenjot recurring income. Sebab, secara persentase kontribusinya masih sangat rendah,’’ jelas Harto.
Di Intiland, kontribusi recurring terhadap pendapatan baru 12 persen. Sisanya disumbang dari penjualan. Setelah memiliki satu co-working space, pihaknya berencana membuka satu lagi yang juga di kawasan Surabaya Barat. (res/jos/jpnn)
SURABAYA – Pengampunan pajak alias tax amnesty diyakini bakal meningkatkan kinerja industri properti pada semester kedua 2016 nanti. Tak heran,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025