TB Hasanuddin Kecewa Dengar Pernyataan Prabowo Menyikapi Isu Papua Saat Debat Capres
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin merasa kecewa dengan jawaban yang diungkapkan capres nomor urut dua Prabowo Subianto dalam debat kandidat Pilpres 2024 RI, yang membahas penyelesaian kekerasan dan keadilan di Papua.
"Sebagai anggota Komisi I saya kecewa dengan jawaban beliau sebagai salah satu capres yang notabene sebagai Menhan RI," ujar Kang TB, sapaan akrab TB Hasanuddin kepada media, Rabu (13/12).
Mantan Sesmilpres itu menganggap Prabowo seperti tertuang dalam jawaban pas debat kandidat, tidak memahami secara utuh permasalah di Papua.
"Permasalahan Papua tak dipahami dengan baik. Dalam empat tahun ini korban terus berjatuhan, ke mana saja Menhan? Selama empat tahun jadi Menhan buat apa saja? Itu, kan, salah satu tugasnya di bidang pertahanan negara," kata Kang TB.
Hasanuddin mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian LIPI ada empat dasar permasalahan Papua yang harus diselesaikan.
Pertama, terjadinya marginalisasi dan diskriminasi terhadap warga asli Papua. Kedua terjadi pelanggaran HAM terutama era orba dan ketiga kebijakan otonomi khusus (otsus) yang tak jelas.
"Keempat yang harus segera dituntaskan itu soal persepsi tentang Papera yang masih dianggap belum final," bebernya.
Hasanuddin mengatakan awalnya dia berharap Menhan mampu membeberkan peran TNI di Papua sebagai aplikasi dari UU TNI Nomir 34 Tahun 2004 dan mencari solusi lebih komprehensif.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menganggap jawaban capres Prabowo Subianto dalam debat kandidat Pilpres 2024 RI membahas isu Papua mengecewakan.
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
- Hasil Survei: Mayoritas Responden Optimistis Prabowo Bawa Indonesia Lebih Baik
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- JAMAN Dukung Usul Prabowo Terkait Pelaksanaan Pilkada Melalui DPRD
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun