TB Hasanuddin: Milenial Digerakkan jadi Pengantin Bomber, Dijanjikan Surga, Provokator Menikmati Dunia

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menilai program deradikalisasi di Indonesia gagal.
Akibatnya, paham radikalisme dan terorisme di Indonesia masih menyebar dengan masif.
Dalam satu minggu terakhir, dua aksi terorisme terjadi, yakni di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dan Mabes Polri, Jakarta.
"Saya sepakat operasi deradikalisasi di Indonesia itu gagal. Padahal, saya catat anggaran deradikalisasi itu mencapai triliunan rupiah," kata TB Hasanuddin di Jakarta, Kamis (1/4).
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan mengungkapkan, salah satu penyebab kegagalan operasi deradikalisasi itu adalah metode dan teknik yang dilakukan tersebar di kementerian dan lembaga, bahkan di beberapa organisasi kemasyarakatan.
Sehingga, kata dia, deradikalisasi yang dilakukan tidak terarah dan kerap terjadi duplikasi.
Menurutnya, cara dan teknik deradikalisasi harus dirombak.
"Jangan lagi memosisikan seperti 'menggurui' dengan mengatakan 'kalian yang radikal dan kami yang benar'," tuturnya.
TB Hasanuddin mengungkapkan kegundahannya karena banyak milenial yang termakan provokasi yang mengatasnamakan agama dan janji masuk surga bila jadi pengantin bom
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- TB Hasanuddin Minta Kasus Dugaan Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum TNI AL Diusut Tuntas
- TB Hasanuddin Minta Kerja Sama Pemprov Jabar dan TNI AD Ditangguhkan, Ini Alasannya
- Seharusnya Hasan Nasbi Bicara Pengusutan Teror, Bukan Saran agar Tempo Masak Kepala Babi
- Anggota Komisi I DPR Dukung Dewan Pers Ungkap Kasus Teror Terhadap Tempo
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa