TDL Indonesia Termurah se-Asia
Senin, 05 Juli 2010 – 03:29 WIB
JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dengan besaran rata-rata 10 persen pada 1 Juli lalu tidak akan terlalu membebani masyarakat. Apalagi, dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara, TDL di Indonesia terbilang paling murah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh mengatakan, TDL di Indonesia paling murah dibanding enam negara Asean lainnya. Meski begitu, biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi listrik masih sangat mahal. "Harus dipahami bahwa energi itu mahal, pemakaian bahan bakar primer sebagai pembentuk energi listrik seperti minyak dan batubara harganya semakin lama-semakin mahal," ujar Darwin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/7)
Baca Juga:
Berdasar data Kementerian ESDM, TDL rumah tangga di Indonesia rata-rata berkisar Rp 602 per kilowatthour (kWh). Sementara di negara tetangga seperti Thailand hanya sebesar Rp 782 per kWh, Malaysia Rp 829 per kWh, Vietnam Rp 848 per kWh. Namun tariff itu belum seberapa dibanding TDL rumah tangga di Filipina yang sebesar Rp 1.449 per kWh dan Singapura Rp 1.453 per kWh.
Menurut Darwin, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang baru saja dilakukan memiliki dua dimensi penting, yaitu yang mengukuur indikator bagi konsumen dan indikator bagi produsen. "Bagi konsumen tarif mengindikasikan bahwa energi itu mahal dimana untuk menghasilkan energi listrik melalui sebuah proses yang memakan biaya cukup besar utamanya adalah bahan bakar yang dipergunakan untuk menghasilkan listrik," tukasnya.
JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dengan besaran rata-rata 10 persen pada 1 Juli lalu tidak akan terlalu membebani
BERITA TERKAIT
- Mesin Cuci Terbaru Midea Tawarkan Efisiensi dan Kepraktisan
- Strategi Marketing yang Tepat Bikin Merek Produk Melekat Diingatan Konsumen
- Sambut Imlek, ANTAM Hadirkan Emas Edisi Tahun Ular Kayu, Cus Diborong!
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi