Teater SBY Alot Tapi Pasti
Rabu, 25 November 2009 – 03:17 WIB
Tak ayal, Raja Kuai menghukum mati semua yang namanya tertera di altar Zheng. Akibatnya negara Kuai lemah, dan ketika pasukan Zheng datang menyerang, Kuai bertekuk lutut. Zheng menang karena telah memperalat Kuai, yang justru musuhnya sendiri.
Jika strategi kuno Cina itu diaplikasikan secara modern dan beretika, maka reformasi hukum dan reposisi sejumlah figur di institusi penegak hukum akan berjalan bagai air mengalir dari satu bejana ke bejana lain. Alot tapi pasti, meski bukan banjir bandang yang dahsyat.
Gelombang aspirasi yang menghendaki perubahan itu pun makin bergemulung di "lautan" publik. Hati yang peka mestinya sudi turun panggung. Lebih elegan ketimbang melawan arus besar yang bergerak. Kita lihat sajalah. (*)
MUNGKIN, karena engkau terlalu banyak menonton film televisi di layar kaca, kemudian kecewa mendengar jawaban Presiden Yudhoyono alias SBY kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi