Tebang Pilih, KPK Takut Bongkar Aktor Sebenarnya
Sidang Suap Pemilihan DGS Bank Indonesia
Selasa, 04 Mei 2010 – 13:20 WIB
JAKARTA- Kuasa Hukum Dudhie Makmum Murod, Amir Karyatin mengatakan dalam penanganan kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tebang pilih dan takut untuk membongkar siapa saja orang-orang di belakang kasus tersebut. Sementara, seperti disebutkan JPU bahwa terdakwa didakwa menerima suap. Tetapi selama persidangan JPU belum bisa sebutkan siapa pemilik TC dan pemberi TC tersebut. "JPU tidak dapat membuktikan pemberian TC dengan pemilihan DGS. Sesuai dengan keterangan saksi Ary Malangjudo, saksi disuruh Nunun Nurbaeti memberikan kepada terdakwa (yang saat itu diperintahkan Panda Nababan), namun tidak menyebutkan bahwa amplop yang berisi TC sebagai hadiah atau imbalan untuk pemenangan Miranda Swaray Goeltom," terangnya.
Karyatin juga mempertanyakan apa bedanya Agus Chondro, Panda Nababan dengan Duddie Makmun Murod yang dijadikan terdakwa. Karena kedua orang tersebut juga menerima Travelers Cheques BII. "Bahkan banyak anggota Poksi komisi IX fraksi PDIP 1999-2004 juga menerima TC BII, tetapi mengapa hanya terdakwa dan tiga lainnya yang disidangkan dan sekarang menjadi terdakwa," tambahnya, Rabu (4/5), saat pembacaan nota keberatan dalam persidangan, di PN Tipikor.
Terdakwa, lanjutnya, hanya dijadikan kambing hitam. Kalau memang terbukti menerima suap dalam pemenangan Miranda Swaray Goeltom, artinya semua yang menerima dan siapa yang memberi harus juga mendapatkan perlakuan hukum yang sama. "Terdakwa sendiri selaku bendahara fraksi PDIP mendapatkan instruksi dari Panda Nababan selaku Sekertaris fraksi, mulai dari mengambil cek perjalanan dari saudara Ary Malangjudo," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Kuasa Hukum Dudhie Makmum Murod, Amir Karyatin mengatakan dalam penanganan kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Komisi
BERITA TERKAIT
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi