Krisis Nuklir Korea
Tebar Ancaman Lagi, Kim Jong un Sebut Trump Sakit Jiwa

jpnn.com, PYONGYANG - Amerika Serikat dan Korea Utara belum lelah saling mengancam satu sama lain. Setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan siap menghancurkan Korut dalam pidatonya di sidang umum PBB, Rabu (20/9) lalu, sekarang giliran Kim Jong-un melancarkan balasan.
Pemimpin tertinggi Korut itu berjanji akan membuat Trump merasakan konsekuensi dari pidatonya tersebut.
"Saya akan membuat pemegang kekuasaan tertinggi Amerika Serikat membayar mahal atas pidatonya yang menyerukan penghancuran total DPRK (nama resmi Korut)," ujar Kim seperti diberitakan media milik pemerintah Korut KNCA, Jumat (22/10).
Kim menganggap Trump sama sekali tidak punya niat baik untuk meredakan situasi. Pidato tersebut juga semakin meyakinkan cucu Kim Il Sung itu bahwa keputusannya mengejar ambisi nuklir sangat tepat.
Pernyataan Kim kali ini terkesan sangat emosional. Dia berkali-kali menggunakan kata-kata kasar dan makian untuk menyebut Trump.
Salah satunya adalah "dotard", kata usang untuk menyebut orang tua yang sudah pikun atau linglung.
"Saya pasti akan menundukkan si dotard sakit jiwa dari AS itu dengan api," ujarnya.
Kim tidak menyebutkan secara spesifik apa yang akan dilakukannya terhadap AS. Dia hanya mengaku tengah mempertimbangkan, "balasan paling keras dalam sejarah".
Kim Jong un murka mendengar pidato Donald Trump di sidang umum PBB
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Piala Asia U-17 2025: Resep Jitu Korut Benamkan Timnas Indonesia