Tebar Pesona, Kapolda Sumut Dikritik

Tebar Pesona, Kapolda Sumut Dikritik
Tebar Pesona, Kapolda Sumut Dikritik
JAKARTA - Pemasangan sejumlah baliho bergambar Kapolda Sumut Irjen Pol Nanan Sukarna di sejumlah titik di Kota Medan dan sekitarnya, mendapat kritikan tajam dari Inddonesia Police Watch (IPW). Pimpinan IPW Neta S Pane menilai, sangat tidak etis bila iklan pencitraan polisi lebih menonjolkan pimpinan polisi dibanding program pelayanan kepada masyarakat.

Kapolda juga harus menjelaskan kepada masyarakat sumber dana pemasangan baliho tersebut. Kalau soal sumber dana ditutup-tutupi, justru pemasangan baliho itu bakal menciptakan citra buruk kepolisian Sumut. Menurutnya, memang sah-sah saja menerima bantuan dana dari pihak ketiga untuk urusan pemasangan baliho semacam itu. "Tapi sebagai instansi publik, ya harus dijelaskan ke publik, pihak ketiga itu siapa. Kalau dari pengusaha, pengusaha yang mana? Jangan sampai dari pengusaha hitam," ujar Neta kepada JPNN, Selasa (30/12).

Mengenai materi yang tertuang di baliho, kata Neta, mestinya yang ditonjolkan adalah program pelayanan masyarakat. "Jangan figur pimpinannya. Kayak mau ikut pilkada saja. Saya ingatkan juga untuk para pimpinan polisi di daerah lain, jangan mencari popularitas dengan cara seperti itu," ujarnya. Dia mengatakan, untuk mendapatkan popularitas, pimpinan polisi cukup mengukir prestasi yang bisa dilihat masyarakat. Pasang baliho sebanyak apa pun, kalau prestasinya jelek, tetap sulit untuk bisa populer.

Neta menduga, Kapolda Sumut mencoba menutup-nutupi ketidakberhasilannya mengungkap sejumlah kasus dengan cara menyebar baliho tersebut. "Jangan ketidakberhasilan ditutupi dengan baliho. Itu sangat tidak etis," kata Neta. (sam/jpnn)

JAKARTA - Pemasangan sejumlah baliho bergambar Kapolda Sumut Irjen Pol Nanan Sukarna di sejumlah titik di Kota Medan dan sekitarnya, mendapat kritikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News