Teddy Gusnaidi: Segera Ganti Menteri Bernyali Minus Itu!

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi ikut bersuara mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo yang melempar wacana reshuffle kabinet.
Wacana tersebut sebelumnya dikemukakan Jokowi saat berpidato pada pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta.
Dalam video yang diunggah di kanal You Tube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6), presiden tampak kecewa dengan kinerja para menteri di tengah ancaman krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Ini pernyataan saya sebelum kabinet jilid II terbentuk untuk pak @jokowi. Ternyata banyak Menteri Pak Jokowi yang tidak bernyali," kicau Teddy lewat akun Twitter @TeddyGusnaidi, Senin (29/6).
Mantan aktivis'98 ini kemudian mendukung wacana reshuffle. Bahkan menurutnya, sekarang merupakan waktu yang tepat.
"Saat ini waktu yang tepat untuk bapak mengganti para menteri dengan orang-orang yang punya nyali di atas rata-rata," kicau @TeddyGusnaidi.
Lebih lanjut Teddy mengatakan, nyali tumbuh karena memiliki perasaan dan kepedulian akan situasi kondisi di tengah masyarakat, sehingga memicu seseorang untuk bertindak.
"Nyali itu karakter, jadi mau dipaksa seperti apapun, menteri-menteri yang bernyali minus itu gak akan punya tindakan nyata. Reshuffle segera pak! @jokowi," twit @TeddyGusnaidi. (gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi ikut bersuara mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo yang melempar wacana reshuffle kabinet.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029