Teen Talk Celeng

Teen Talk Celeng
Dahlan Iskan bersama bocah yang selamat dari peristiwa gua kebanjiran di Thailand. Foto: Disway

Berjajar di depan mulut gua. Semua memakai kaus bernomor 13. Untuk mengingatkan bahwa mereka ber-13. Sekaligus menyamarkan identitas mereka.

Di dekat pagar itu ada rumah kecil. Isinya tiga patung wanita. Di depannya dipasang satu meja. Banyak yang sembahyang di dekat meja itu. Menghadap ke patung.

Semula saya heran. Mengapa banyak orang membawa setangkai bunga. Atau seikat. Rupanya untuk diletakkan di meja itu. Sebagai persembahan.

Itulah patung mistik. Itulah si pemilik gua. Setidaknya si penjaga gua.

Mengapa patungnya wanita? Tidak hanya di gua ini. Di gua mana pun 'pemilik' atau 'penunggu' gua adalah makhluk halus berkelamin wanita. Itu karena gua dan wanita sama-sama memiliki lubangnya.

Itu bukan patung baru. Sudah ada sejak lama. Hanya pakaiannya yang diganti. Kalau sudah lusuh. Atau saat menghadapi hari raya tertentu.

Saya mondar-mandir di lokasi ini. Saya tertegun: apanya yang sudah dibenahi? Rasanya tidak ada sentuhan tangan apa-apa.

Kecuali pagar besi itu. Atau pompa air tangan itu. Yang kelihatannya dibikin saat penyelamatan dulu.

Biarlah Kim Jong Un dan Donald Trump bertemu di Hanoi hari ini. Saya tetap pada jadwal saya: ke pedalaman Thailand. Ke Mae Sae lagi. Dekat perbatasan dengan Myanmar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News