Tega Banget..Bantu Padamkan Api Malah Dituduh Jadi Pelaku
Dia selalu menyimpan "pakaian tempur" memadamkan api di jok motornya. Sebab, dia memiliki tugas sebagai petunjuk dan peninjau lokasi sekaligus memastikan adanya kebakaran.
Saat diinterogasi di Mapolsek Pahandut, Aanslow mengaku sempat gugup.
"Saya memilih ditembak mati daripada harus mengakuinya," tegasnya.
Kendati nama baiknya dicemarkan, pemuda 21 tahun tersebut memilih tidak mempermasalahkannya.
"Saya memaafkan saja," ujarnya dengan raut wajah santai. Cocok dengan panggilannya, Aan-slow (santai/kalem).
Sementara itu, Ahmad Farid, penasihat BPK Sethadji, tak menampik bahwa pihaknya sempat sedikit kecewa dengan petugas kepolisian yang terburu-buru mengamankan anak buahnya sampai 1 x 24 jam.
Namun, dia menyadari itu bagian dari penyelidikan untuk kebaikan semua pihak. (nue/uni/ram/abe/c24/ami/jpnn)
Kebakaran empat sekolah dalam waktu kurang dari 24 jam di Kota Palangka Raya, Kalteng, Sabtu lalu menyimpan banyak pertanyaan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak