Tega, Insentif Guru TPA Dipotong

Menurutnya, iuran atau potongan itu kesepakatan para pengurus dan guru per kecamatan. Dia pun mengakui secara legalitas aturan, kebijakan tersebut memang tidak tercatat hitam di atas putih sehingga beda kecamatan beda kebijakan pemotongan atau iurannya.
Namun, menurutnya, hal itu tidak menjadi masalah, karena iuran yang ditarik itu sudah menjadi kesepakatan bersama sebelumnya.
”Jadi misalnya untuk biaya TPB (ujian) tahun kemarin, itu dibayarnya sekarang. Mau bagaimana lagi, ini kan pendidikan non-formal tidak ada biaya dari dinas untuk penyelenggaraan pendidikan,” tuturnya.
Korcam Kecamatan Indihiang Ajat menuturkan pemotongan insentif sebagai biaya pengganti pembuatan proposal yang dikolektifkan.
Guna mencairkan dana insentif, kata dia, setidaknya harus dua kali membuat proposal, yakni proposal pengajuan mendapatkan dana hibah dan proposal pencairan dana tersebut.
”Karena sistemnya kalau sekarang kan hibah. Jadi pertama pengajuan proposal, kedua pengajuan pencairan dan itu tidak satu proposal tiap pengajuannya. Tapi rangkap empat atau lima,” singkat dia. (pee)
BALE KOTA – Empat hari menjelang Lebaran, 8000 guru TPA dan pendidikan Diniah Taklimiyah (DTA) se-Kota Tasikmalaya menerima insentif Rp 300.000
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah