'Tega Kali Kalian Bunuh Suamiku Seperti Ini'

jpnn.com - BATAM - Muhamad Fetir, 33, korban penikaman di rumahnya di Batu Merah Bawah RT 03 RW 01 No 7 Batuampar, Batam, Kepri, akhirnya meninggal dunia. Manager Lapangan PT HSC, Siemen ini menghembuskan nafas terakhir, setelah mendapatkan perawatan medis di RS Budi Kemuliaan (RSBK), Rabu (30/3).
Ira, 32, istri Fetir tak kuasa menahan tangis. Beberapa kali ibu satu anak ini terlihat memeluk dan menciumi jenazah suaminya. "Tega kali kalian bunuh suamiku seperti ini. Apa salah dia," tangis Ira.
Beberapa orang kerabat terlihat berusaha menenangkan Ira. Dua orang adik korban yang baru mengetahui kakaknya meninggal dunia pun tak kuasa menahan tangis. Salah seorang diantaranya sempat tak sadarkan diri.
"Mana abangku, tak mungkin abangku meninggal," tangis adik korban.
Pantauan batampos.co.id (Jawa Pos Group), korban mengalami luka yang serius di sekujur tubuhnya. Luka paling parah terlihat di dada, punggung dan tangan. Tulang kaki kanan korban patah, diduga dipukul menggunakan benda tumpul.
Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, korban diserang ketika tengah tertidur pulas di ruang tamu rumahnya. Usai dibacok dan ditikam, korban sempat berlari keluar rumah sambil meminta tolong.
"Saya lagi perbaiki motor, tahu-tahu ada yang teriak minta tolong. Saat dilihat ternyata bang Fetir. Wajah dan sekujur tubuhnya penuh luka," ujar Hendra, teman korban yang ikut mengantar ke rumah sakit.
Menurutnya, saat kejadian tidak ada orang di rumah tersebut. Ira, istri korban sedang memasak di rumah mertuanya. "Istrinya lagi masak di rumah mertuanya yang tidak jauh dari rumah korban," kata Hendra.
- Ini Tampang Anggota Ormas Brigez Pengeroyok Tukang Parkir di Cimaung Bandung
- Remaja 20 Tahun di Koja Jakarta Utara Bacok Maling Motor
- Detik-detik Menegangkan Warga Mengadang Begal, Nelson Ditusuk hingga Tewas
- Gerebek Lokasi Judi Sabung Ayam, 3 Polisi Tewas Ditembak
- Pasien Rehabilitasi Narkoba Tewas Dianiaya di Semarang, 12 Orang Jadi Tersangka
- Viral Geng Motor Lakukan Penganiayaan di Bandung, Sahroni: Bubarkan Organisasinya!