Tega, Oknum Anggota Dewan Aniaya Lima Bocah SD
Minggu, 25 November 2012 – 13:11 WIB
BANDARLAMPUNG – Anggota DPRD Propinsi Lampung Watiah, di Laporkan ke Polresta Bandarlampung. Laporan ini terkait dugaan pemukulan terhadap Arya Nugroho (11), murid kelas 6 SDN 3 Jagabaya I jalan Narada Tanjungkarang Timur (TkT) Bandarlampung. Pemukulan ini bermula dari tindakan kelima korban yang mencuri di rumah pelaku. Kronologisnya, terjadi pada Rabu (14/11) sekitar pukul 19.00WIB. Kejadian bermula saat Arya, Sugeng, Gupron, dan Ridho, datang kerumah korban yang tak jauh dari kediamannya untuk bermain bersama Gaffa (anak pelaku). Tiba dirumah pelaku, korban (Arya,red) disuruh Ridho membeli nasi uduk dan tak lama berselang, korban kembali kerumah membawa nasi uduknya.
Kuasa hukum korban, Timbul Priyadi mengatakan, kejadian pemukulan tersebut terjadi pada hari jumat (16/11) sekitar pukul 10.00WIB. Korban dipanggil ke ruang guru, karena dipanggil oleh pelaku.
Baca Juga:
”Ada lima orang yang dipanggil, mereka adalah Arya, Sugeng, Gupron, Ridho, dan Gaffa (anak dari Watiah,red). Setelah dibarisi, mereka berlima dipukul oleh pelaku, yang pertama di pukul anaknya, lalu keempatnya. Pelaku memukul mereka menggunakan tangan, tidak puas dengan tangan, lalu pelaku memukulnya menggunakan sepatu tinggi (High heels) sampai korban Arya kepalanya mengalami luka robek sepanjang kurang lebih 2 cm,”ungkap Timbul usai laporan di Mapolresta Bandarlampung, Sabtu (24/11).
Baca Juga:
BANDARLAMPUNG – Anggota DPRD Propinsi Lampung Watiah, di Laporkan ke Polresta Bandarlampung. Laporan ini terkait dugaan pemukulan terhadap
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Siap Berantas Peredaran Narkotika di Bontang dan Banten
- Pensiun Main Bola, Syakir Sulaiman Ternyata Jadi Pemasok Obat Terlarang di Cianjur
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Begini Cara Bandar Judol Setorkan Uang ke Oknum Komdigi
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi