Tegak Lurus
Oleh: Dahlan Iskan
Ini seperti seruan: mulailah terbiasa hidup tidak nyaman. Toh, hanya 1,5 jam. Dari Bandara TNI-AU Halim Perdanakusuma ke Bandara TNI-AU Adi Sucipto.
Dari Adi Sucipto ke Magelang mereka juga harus naik bus. Itu lambang untuk hidup biasa-biasa saja.
Sampai di Magelang mereka tidak tinggal di hotel, tetapi di barak tentara berbentuk tenda. Mudah-mudahan ber-AC.
Jangan-jangan mulai ada yang menyesal: jadi menteri ternyata tidak boleh enak, apalagi bagi menteri baru yang sudah terbiasa hidup dari lobi hotel ke salon.
Akan tetapi ini, kan, hanya tiga hari. Toh, masih di masa bulan madu. Kebanggaan diangkat sebagai menteri masih bisa mengalahkan sulitnya cara hidup baru itu.
Latar belakang Presiden Prabowo yang militer tentu mewarnai kabinetnya.
Seorang jenderal pasti punya keyakinan: bahwa ''manajemen ala militer'' ialah unggul. Keyakinan itu lantas menjadi kebanggaan.
Banyak jenderal yang kemudian punya pendapat: kalau saja manajemen ala militer diterapkan di luar militer akan membawa kesuksesan.
Saya perhatikan daya tarik acara pembekalan menteri baru tersebut cukup tinggi. Bisa mengalihkan isu negatif tentang latar belakang para menteri itu sendiri.
- Profil Kolonel Anton Pallaguna, Pilot Tempur Sukhoi yang Jadi Ajudan Prabowo
- Presiden Prabowo Diharapkan Bisa Melindungi Kedaulatan Ekonomi Pertembakauan Nasional
- Ikuti Pembekalan di Akmil, Anggota Kabinet Merah Putih Pakai Loreng Komcad
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Negara Federal Solusi: Kucing Lebih Diterima Istana Ketimbang Orang Kawasan Timur
- Sejumlah Menterinya Prabowo Ini Disorot Warganet, Ada yang Bikin Blunder, duh