Tegak Lurus

Oleh: Dahlan Iskan

Tegak Lurus
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Keunggulan manajemen ala militer lahir sebagai konsekuensi atas risiko yang tinggi: menembak atau ditembak. Kalah perang berarti kematian.

Risiko tertinggi dalam kehidupan adalah ''mati''. Maka segala upaya harus dilakukan agar jangan sampai mati, termasuk harus menemukan sistem manajemen yang unggul.

Di perusahaan, risiko tertinggi ialah bangkrut. Yang mati hanya perusahaannya. Bukan orangnya.

Maka di militer mulai proses manajemen perencanaannya sangat detail.

Di militer, perencanaan tidak sekadar didasarkan pada asumsi. Harus berdasar data di lapangan. Data lapangan diperoleh dari kerja intelijen.

Perencanaan SDM-nya diperinci sampai detail dari batalion, kompi, regu, sampai grup.

Pun logistiknya. Sampai ke penerjunan pasukan pendahulu. Pengerahan pasukan zeni. Pun analisis risiko dan escape-nya.

Salah satu keunggulan manajemen ala militer ialah ketaatan kepada komandan: ketaatan tegak lurus.

Saya perhatikan daya tarik acara pembekalan menteri baru tersebut cukup tinggi. Bisa mengalihkan isu negatif tentang latar belakang para menteri itu sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News