Tegal Lockdown, Akses Masuk di Perbatasan Bakal Dibeton
jpnn.com, TEGAL - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meningkatkan status kotanya menjadi darurat virus corona dan menerapkan full local lockdown untuk mencegah penularan virus corona.
Dia mengklaim, hal itu dilakukan demi keamanan bersama. Dedy menegaskan, dia memilih dibenci, daripada maut menjemput mereka.
Dedy Yon menjelaskan, setelah seorang pasien yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kardinah positif terinfeksi virus corona, dia sudah merencanakan tindakan preventif segera mungkin.
Yang paling mendesak, papar Dedy, adalah penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi-lokasi yang biasa digunakan sebagai tempat berkerumun warga.
Selain itu, Pemkot Tegal juga akan memperpanjang lokasi local lockdown, dengan menutup akses perbatasan menuju ke Kota Bahari.
Local lockdown akan dipertegas pula, ungkap Dedy, dengan mengganti sekat pintu masuk yang awalnya dari water barrier dengan movable concrete barrier (beton).
“Satu beton kira-kira beratnya sekitar 2 ton. Jadi akan sangat susah dipindah atau digeser oleh seseorang,” katanya seperti dikutip dari Radar Tegal, Kamis (26/3).
Terkait kondisi pasien warga Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur yang dinyatakan positif corona saat ini kondisinya baik, dan dia tidak mempunyai riwayat kontak dengan keluarganya.
Kota Tegal lockdown mulai 30 Maret hingga 30 Juli mendatang untuk membatasi penularan virus corona.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Lantik Sekda Kota Tegal Jadi Pj Wali Kota, Nana Sudjana Ingatkan Amanah
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19