TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata
Sementara itu, Kapten Kapal Peter Tonsen Barahama mengatakan, untuk kapal dan tongkang belum tahu posisi jelasnya. “Yang pasti sudah berada di tangan pemerintah Filipina. Pihak pembajak tidak ambil kapalnya. Hanya orangnya,” tuturnya yang saat itu ditemani teman seperusahaan.
Kalau tebusan, katanya lagi, memang sempat ada negosiasi. Tapi saat dilepas, ia tidak melihat apakah ada uang yang diberikan kepada teroris atau tidak. “Karena dari speed boat, kami langsung naik ke mobil. Kami tidak lihat adanya uang tebusan yang diberikan,” ujarnya.
Barahama mengaku, setelah kejadian ini, ia tidak akan mundur dari profesinya. Sebab, katanya lagi, ini merupakan pengalamannya yang justru membuatnya makin semangat. “Saya tidak akan menggulung layar,” pungkasnya sambil tersenyum. (***/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara