Tegang, Polisi Mengamuk di Klinik Kejiwaan
jpnn.com - jpnn.com -Ketegangan terjadi di klinik kejiwaan Cerrahpasa Medical Faculty Hospital, Istanbul, Turki, Rabu (1/2) kemarin. Seorang pasien yang selama dua tahun terakhir menjalani perawatan, berusaha bunuh diri.
Pihak rumah sakit pun langsung mengontak polisi. Dalam hitungan menit, petugas berdatangan ke rumah sakit tersebut. Tepatnya, di klinik kejiwaan. Mereka membawa senjata lengkap. Pasalnya, pasien yang depresi itu adalah seorang polisi. Dan, dia membawa senjatanya.
”Seluruh staf rumah sakit, termasuk dokter dan para perawat, langsung kami evakuasi ke gedung lain yang lebih aman,” kata Zekayi Kutlubay, dokter kepala rumah sakit, kepada Hurriyet.
Kemarin, pasien jiwa yang tidak disebutkan identitasnya itu datang ke klinik untuk menjalani pemeriksaan. Selama sekitar dua tahun, dia memang tercatat sebagai pasien jiwa. Tapi, sebelumnya, dia menjalani pemeriksaan di klinik lain. Belakangan, atas rujukan rumah sakit pertama, dia dibawa ke Klinik Cerrahpasa. ”Saat memeriksakan diri itu, dia membawa senjata,” terang Kutlubay.
Di tengah pemeriksaan, pasien melarikan diri. Dia kabur ke ruangan lain, kemudian mengunci dirinya di dalam. Dokter dan perawat yang memeriksanya pun panik. Mereka mengejar pasien tersebut. Kepanikan lantas menjalar ke seluruh staf rumah sakit. Mereka ikut berlarian sebelum diarahkan ke tempat yang aman.
”Pasien hendak bunuh diri. Kami berusaha mencegahnya,” kata Kutlubay. Semula, media mengabarkan bahwa terjadi penyanderaan di rumah sakit tersebut. Konon, seorang pria bersenjata menyandera beberapa dokter dan staf rumah sakit di dalam ruangan. Kutlubay menepis semua kabar itu. Yang terjadi adalah para dokter dan staf berusaha membujuk pasien keluar dari kamar dan tidak menyakiti diri sendiri.
Aparat yang begitu tiba di lokasi langsung mengamankan gedung itu juga menerjunkan tim juru runding. Mereka berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada pasien agar mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
”Dia sendirian di dalam kamar itu. Petugas sedang berusaha membujuknya keluar,” ungkapnya. Dia menambahkan bahwa pasien yang mengalami depresi itu berumur sekitar 30 tahun.
Ketegangan terjadi di klinik kejiwaan Cerrahpasa Medical Faculty Hospital, Istanbul, Turki, Rabu (1/2) kemarin. Seorang pasien yang selama dua tahun
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Siap Mendunia! Bank Mandiri Resmi Memperluas Akses Livin’ di Turki
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia