Teganya Buat Kabar Hoaks soal Bantuan Korban Kebakaran
Dia menambahkan, yang disampaikan dalam pesan itu adalah fitnah. Sebab, selama ini setiap sumbangan yang masuk akan ditanyai jenisnya, lalu didata.
''Itu nanti kan harus dipertanggungjawabkan, Pak,'' katanya kemarin (16/12).
Mengenai bantuan, Joyo menuturkan, sumbernya ada dua. Yakni, secara langsung dan melalui rekening. Untuk yang langsung, dia mengaku telah melakukan pendataan.
Selanjutnya, untuk rekening, ada tiga rekening yang digunakan sebagai tempat donasi. Yakni, rekening ketua RW, Paguyuban Tionghoa, dan Kelenteng Boen Bio.
''Penetapan rekening tersebut adalah hasil musyawarah antara perwakilan warga, lurah, RW, komunitas, serta kelenteng,'' ungkapnya. Jadi, menurut dia, legal standing penggunaan rekening sudah ada.
Selain itu, Joyo pun merasa telah memiliki dasar yang kuat mengapa harus nomor rekeningnya yang digunakan. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 pasal 15 ayat 4 dikatakan, ketua RW memiliki fungsi sebagai penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya.
''Itu kan sudah diatur dengan jelas. Ya, saya kan memang harus mengumpulkan dana tersebut. Itu tugas saya,'' terangnya.
Dia menambahkan, agar penyaluran dana bantuan transparan, dirinya akan mencetak rekening koran. Rencananya dibuat per 20 Desember. Dia memilih tanggal tersebut karena masih menunggu sumbangan lain.
Pengirim pesan hoaks juga menyebutkan bahwa ada sebuah yayasan yang akan mengirim bantuan dana Rp 80 juta.
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi
- Jenderal Sigit: Berita Hoaks Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
- Ramai Isu Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung, BMKG: Hoaks
- Peringati Bulan K3 2024, PDC Gelar Pelatihan Hadapi Bencana Kebakaran dan Gempa Bumi
- Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Harus Berpikir Kritis Hadapi Berita Hoaks
- Bareskrim Sudah Garap 61 Saksi di Kasus Hoaks Rocky Gerung