Teganya, Masyarakat Dikasih Beras Berkutu dan Bau
jpnn.com, KARAWANG - Komisi II DPRD Kabupaten Karawang menemukan cadangan beras untuk dapur umum kondisinya bau dan berkutu, saat inspeksi mendadak ke gudang beras Bulog Sub Divre Karawang di wilayah Kecamatan Rengasdengklok.
"Kami turun ke lapangan meninjau kondisi beras untuk dapur umum di gudang Bulog, karena banyak masyarakat yang menyampaikan beras itu bau dan banyak kutunya," kata anggota Komisi II DPRD setempat Natala Sumedha, Rabu (14/5).
Ia mengatakan, karung berisi beras yang kondisinya bau dan berkutu adalah beras cadangan pangan pokok daerah atau cadangan beras Pemkab Karawang.
Terkait dengan cadangan beras itu, Pemkab Karawang dan Bulog setempat sudah bekerja sama sejak 2014.
Informasi dari pihak Bulog, beras tersebut didistribusikan ke sejumlah desa di sekitar Karawang, untuk memenuhi kebutuhan dapur umum yang didirikan di tengah pandemi COVID-19.
"Jadi ada sekitar 80 ton cadangan beras Pemkab Karawang yang disimpan di gudang Bulog, ada juga sekitar 20 ton cadangan beras pemerintah pusat," katanya.
Selama empat tahun terakhir ini, cadangan beras tersebut menumpuk di gudang Bulog karena tidak pernah digunakan. Beras itu baru digunakan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memenuhi kebutuhan dapur umum.
Natala menyampaikan, pihaknya meminta Bulog mengganti beras yang sudah terlanjur didistribusikan untuk dapur umum di desa-desa, karena kondisinya bau dan berkutu.
Karung berisi beras yang kondisinya bau dan berkutu adalah beras cadangan pangan pokok daerah.
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Harga Telur Ayam Makin Tinggi, Hari Ini Sebegini
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
- Menko Pangan: Stok Beras Nasional 8 Juta Ton