Tegas, Bupati Indramayu Tolak Rencana Impor Beras, Semoga Pemerintah Mendengar
jpnn.com, INDRAMAYU - Rencana pemerintah untuk impor beras mendapat penolakan dari Bupati Indramayu, Jawa Barat Nina Agustina.
Nina menilai impor beras bisa mengancam produksi petani di daerah yang menjadi salah satu lumbung padi nasional itu.
"Indramayu menolak rencana impor beras. Karena hal ini sangat merugikan petani kami," kata Nina, Kamis (25/3).
Menurut dia, penolakan impor beras tersebut sebagai bentuk proteksi kepada petani yang selama ini selalu merugi akibat anjloknya harga gabah dan naiknya harga pupuk.
Nina mengatakan, sebagai salah satu lumbung padi nasional, Kabupaten Indramayu tentu sangat menentang adanya rencana impor beras, karena bisa merusak harga di tingkat petani.
Nina melanjutkan, produksi beras di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya mengalami surplus ratusan ribu tonton beras.
"Produksi padi kita sudah surplus, kalau ditambah masuknya beras impor akan sangat berdampak bagi petani," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih baik menyerap beras milik petani, yang saat ini harganya sedang turun, dikarenakan masuk musim panen raya.
Bupati Indramayu menolak rencana pemerintah untuk impor beras, karena bisa mengancam produksi petani.
- 10 Ribu Tabung Gas Elpiji Oplosan Hasil Sitaan di Indramayu Dibawa Polda Jabar ke Bandung
- Blak-blakan, Lucky Hakim Ungkap Alasannya Mundur jadi Wakil Nina Agustina
- Bupati Indramayu Nina Agustina Marah-Marah ke Warga, Bawa Nama Da'i Bachtiar
- Lucky Hakim Bantah Simpatisannya Mengadang Rombongan Nina Agustina
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat