Tegas! Polres Cianjur Bakal Tembak di Tempat Geng Motor yang Bikin Onar

jpnn.com, CIANJUR - Polres Cianjur bakal memberlakukan tindakan tegas berupa tembak di tempat bagi anggota geng motor yang membuat onar di jalalan.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan pihaknya sudah menangkap tiga orang anggota geng motor yang sempat membuat onar di Jalan Raya Puncak-Cipanas, selang beberapa jam melakukan aksi perusakan kendaraan pada Jumat (2/6) malam.
"Gerombolan bermotor yang ditangkap masih di bawah umur, sehingga mereka akan mendapat peringatan keras dan pembinaan sebelum dikembalikan ke orang tuanya," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (4/6).
Dia menyebut anggota geng motor itu sempat melakukan aksi perusakan kendaraan di pusat perbelanjaan di Jalan Raya Puncak.
Perwira menengah Polri itu menuturkan karena banyaknya laporan geng motor yang membuat onar dan mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya, pihaknya telah meminta anggota untuk melakukan tindakan tegas terukur hingga tembak di tempat.
Selain itu, Polres Cianjur juga menambah jadwal patroli untuk mencegah aksi serupa.
"Gerombolan bermotor yang berulah hingga mengarah pada tindak pidana dan mengancam nyawa atau keselamatan warga akan diberi tindakan tegas terukur tembak di tempat," ujar dia.
Kepolisian pun meminta orang tua lebih meningkatkan pengawasan dan melarang anak mereka untuk tidak ikut geng motor agar masa depan mereka terjauh dari masalah terlebih ketika melakukan aksi yang dapat mengancam keamanan, kenyamanan dan keselamatan orang lain.
Polres Cianjur tak segan untuk menembak di tempat geng motor yang melakukan aksi kejahatan dan meresahkan warga.
- Seorang Polisi di Makassar Kena Panah, Pelakunya
- Polisi Usut Pengeroyokan Pelajar SMK di Cianjur yang Viral
- Lagi Bikin Video, Remaja di Pekanbaru Dikeroyok Geng Motor Bersenjata, 7 Pelaku Ditangkap Polisi
- Seusai Nonton Balap Liar, Warga Dianiaya Geng Motor
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Tampang Geng Motor Bersenjata Tajam Pengeroyok Warga di SPBU