Tegas! Singapura Ogah Menanggung Biaya Pengobatan Warga yang Belum Divaksin
Pasien yang tidak divaksinasi di Singapura harus membayar tagihan medis mereka sendiri mulai bulan depan, setelah negara tetangga Indonesia ini mencoba mengatasi beban kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan Pemerintah telah membayar penuh biaya medis virus corona untuk semua warga Singapura, penduduk tetap, dan pemegang izin jangka panjang sejak pandemi dimulai.
Ini tidak termasuk penduduk yang dinyatakan positif setelah kembali dari perjalanan ke luar negeri.
Tetapi mulai 8 Desember, semua pasien COVID-19 di Singapura yang memenuhi syarat untuk vaksinasi tetapi memilih untuk tidak melakukannya harus menanggung biaya pengobatan mereka sendiri.
Pasien yang hanya menerima satu suntikan tidak akan dikenakan biaya oleh dokter dan rumah sakit untuk perawatan virus corona hingga 31 Desember agar mereka dapat menyelesaikan tahapan vaksinasi.
Dalam 24 jam terakhir, Singapura melaporkan 14 kematian akibat virus corona dan 2.470 kasus baru.
Dalam penjelasannya, MOH mengatakan orang yang tidak divaksinasi berkontribusi pada tekanan sistem perawatan kesehatan Singapura, karena mayoritas yang membutuhkan perawatan intensif saat ini adalah yang tidak divaksinasi.
Anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun dan mereka yang secara medis tidak memenuhi syarat menerima vaksin akan tetap ditanggung oleh Pemerintah Singapura.
Sebelumnya Singapura menanggung biaya medis bagi semua orang yang ada di negaranya
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia