Tegaskan RI Pengalaman Urus Inalum
Jumat, 05 November 2010 – 21:12 WIB
JAKARTA – Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengungkapkan alasan mengapa pemerintah berani mengambil alih 100 persen saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Dikatakan, pemerintah sudah mempunyai pengalaman panjang mengurus Inalun sehingga kerjasama dengan perusahaan asal Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA), tidak diperlukan lagi. ‘’Saya kira Jepang tentu menginginkan kerjasama di Inalum tetap berlanjut. Tapi bagi kita tidak demikian. Jadi apakah kerjasama ini lanjut atau sebaliknya, kita tunggu saja Kepres, ’’ujar Mustafa. Ketika ditanya kapan negosiasi yang sempat tertunda akan dilakukan, Mustafa menyebutkan masih menunggu Kepres. Mustafa belum bisa memastikan kapan jadwal negosiasi perdana Inalun. "Saya belum tahu kapan,’’ ungkapnya.
‘’Saya rasa di Inalun kita sudah mempunyai pengalaman yang panjang selama hampir 30 tahun. Saya lihat manajemennya Inalun cukup aktif dari putra-putri Indonesia. Saya pernah berbicang-bincang dengan manajemen Inalun, mereka berharap pengelola Inalun diteruskan oleh kita sendiri. Mereka sangat yakin dan siap meneruskannya,’’ ucap Mustafa kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (5/11).
Keinginan pemerintah untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan pihak NAA dalam mengurusi Inalun, sebut Mustafa, tidak akan mengurangi semangat kerjasama dengan Jepang. Dijelaskan, Indonesia memiliki banyak kerjasama dengan Jepang pada proyek lain selain Inalun.
Baca Juga: