Tegaskan Status Temple Mount, Israel Hanya Izinkan Muslim

Tegaskan Status Temple Mount, Israel Hanya Izinkan Muslim
Dokumentasi - Orang-orang Palestina berdoa di depan Kubah Batu di Laylat al-Qadr selama bulan suci Ramadhan, di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, Sabtu (8/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar/FOC/sa. (REUTERS/AMMAR AWAD)

jpnn.com, YERUSALEM - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyatakan situs suci di Kota Tua Yerusalem tetap dalam kondisi status quo.

Dengan status itu berarti yang diperbolehkan beribadah di lokasi tersebut hanya umat Islam.

"Tidak akan ada perubahan. Kami tidak punya rencana untuk membagi Temple Mount (Bukit Bait Suci, red) antara agama-agama," ujar Lapid dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri Israel, Yerusalem, Minggu (24/4).

Temple Mount merupakan situs suci bagi penganut Yahudi.

Adapun umat Islam menyebutnya Haram al-Sharif, lokasi tempat berdirinya Masjidilaqsa dan Masjid Kubah Batu (Dome of Rock).

Lapid menegaskan saat ini kepolisian Israel berupaya memastikan status quo itu tetap terjaga.

"Status quo berarti muslim bisa beribadah di Bait Suci, dan umat agama lain tidak," katanya.

Mantan jurnalis itu juga mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan tindakan kepolisian Israel melarang warga Yahudi yang hendak beribadah di situs tersuci menurut Yudaisme itu.

Menlu Israel Yair Lapid menyatakan situs Temple Mount di Kota Tua Yerusalem masih status quo. Artinya hanya muslim yang boleh beribadah di lokasi itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News