Teguh Santosa Meluncurkan Buku 'Di Tepi Amu Darya'
jpnn.com, JAKARTA - Wartawan senior Teguh Santosa meluncurkan buku berjudul "Di Tepi Amu Darya". Peluncuran buku setebal 246 halaman tersebut digelar di Media Center DPR RI, Kamis (20/12/2018).
Teguh yang juga Pemimpin Umum Media massa berbasis internet, RMOL.CO ini mengungkapkan bahwa buku yang ditulisnya itu bercerita tentang pengamatan yang dilakukan dirinya selama meliput perang di Afghanistan tahun 2001 lalu.
Teguh mengaku, dirinya menyusuri Sungai Amu Darya untuk menyeberang dari Uzbekistan menuju Afghanistan. Di Afghanistan kala itu sedang terjadi perang antara pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat untuk menggulingkan rezim Taliban.
"Buku ini akhirnya saya terbitkan dan ini butuh 17 tahun. Saya tuliskan dari tepi Sungai Amu Darya di perbatasan Afganistan dan Uzbekistan," ujar Teguh Santosa.
Lebih jauh, Teguh menjelaskan, tulisan-tulisan hasil reportase selama menjadi wartawan di negara konflik dituangkan ke dalam sebuah buku.
"Itu saya kumpulkan menjadi buku, bayangkan 17 tahun, saya tidak tahu nanti 17 tahun lagi apa lagi yang akan saya tuliskan," kata dia.
Buku "Di Tepi Amu Darya" dibedah dalam diskusi yang dihadiri anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, pengamat Timur Tengah Alto Labetubun, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) Ilham Bintang, dan novelis Ahmad Fuadi. Teguh Santosa sebagai pengarang buku juga turut hadir sebagai pembicara.(jpnn)
Wartawan senior Teguh Santosa meluncurkan buku berjudul 'Di Tepi Amu Darya'. Peluncuran buku setebal 246 halaman tersebut digelar di Media Center DPR RI.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi
- Pemerintah Minta DPR Lakukan Kajian soal Kampus Bisa Kelola Tambang
- Serangga jadi Lauk Program MBG, Alifudin: Harus Dipertimbangkan
- Survei: Parpol, DPR, dan Polri Memperoleh Kepercayaan Terendah dari Rakyat
- DPR Usul Moge Bisa Masuk Tol, eks Wakapolri Oegroseno Beri Syarat Begini
- Pengamat Respons soal DPR Usul Motor Gede Masuk Tol, Kalimatnya Tegas