Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon

Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
Ilustrasi - Konsultan keamanan siber Teguh Aprianto menyebut klaim Bashe bahwa BRI jadi korban ransomware tak lebih dari lelucon. Supplied for JPNN.com

Salah satunya adalah Riandi Arif, yang sejak awal sudah skeptis terhadap klaim tersebut.

“Dari awal sudah skeptis, paling lawak liat si paling data bocor, Mr. Bert. BRI udah global level ISO certified, NIST framework, layered security architecture. Tim internal kuat, backed by top-tier vendors. Masa iya, lebih percaya eks-admin judi yang nggak ngerti tech kayak Bert?” tulis Riandi.

Beberapa hari sebelumnya Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan tidak ada serangan siber ransomware atau kebocoran data pada sektor perbankan.

Hal tersebut disampaikan Meutya seusai adanya dugaan serangan ransomware terhadap BRI yang beredar di media sosial, termasuk X/Twitter.

Meutya menuturkan pihaknya sudah berkordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.

Meutya juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di media sosial, terutama dari akun yang tidak jelas asal usulnya.

Selain itu, dia meminta masyarakat untuk mengandalkan pemberitaan dari media massa yang kredibel dan terdaftar. (gir/jpnn)


Konsultan keamanan siber Teguh Aprianto menyebut klaim Bashe bahwa BRI jadi korban ransomware tak lebih dari lelucon.


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News