Tegur Calo, Kepala BPJS Malah Diserang
jpnn.com - KEPALA BPJS Kota Bekasi, Agus Saefudin mengakui, hingga kini belum bisa membasmi keberadaan keberadaan calo. Adanya antrean tersebut lantaran keberadaan calo yang memainkan nomor antrean, sehingga masyarakat yang ingin mendaftar merasa tersita waktunya.
"Kami sudah berupaya melakukan peneguran terhadap calo-calo yang ada. Namun buktinya mereka malah balik menyerang saya. Karena saya dibilang mencoba mematikan rezeki dia,” kata Agus seperti dilansir GoBekasi (JPNN Grup), Kamis (18/9).
Dengan begitu, wajar saja jika Lana Maulana (48), mengaku mengantre pendaftaran BPJS sudah mengambil antrean sejak pukul 04.00 namun belum juga terlayani.
"Saya bela-belain mendaftar sejak pukul 04.00 supaya bisa mendapatkan pelayanan cepat. Namun tetap saja tidak terlayani, karena saya mendapat antrean nomor 174. Sementara pelayanan tutup pukul 13.00, dan pukul 12.00 pelayanan istirahat,” kata Lana, kecewa.
"Seharusnya manajemen BPJS bisa mencari solusi lain, sehingga masyarakat tidak tersita waktu hanya untuk mendaftar BPJS,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Fraksi Golkar, Machrul Falak mengatakan, keberadaan calo hingga dapat menyita waktu bagi warga yang mendaftar tidak logis.
"Kalau kita lihat memang kasihan masyarakat yang harus mengantre lama, sementara warga sangat membutuhkan kartu BPJS. Karena BPJS juga jaminan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi,” tegas Machrul.
Lebih jauh, kata dia, hal ini akan dibicarakan kepada wali kota agar kecamatan juga bisa menerima pendaftaran BPJS.
KEPALA BPJS Kota Bekasi, Agus Saefudin mengakui, hingga kini belum bisa membasmi keberadaan keberadaan calo. Adanya antrean tersebut lantaran keberadaan
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Hewan Dilindungi Macan Akar Mati Terlindas di Tol Dumai-Pekanbaru
- PAM Jaya Naikkan Tarif Air 2025, Pelanggan Ini Tak Akan Terkena
- DPRD Kota Bogor Dorong Transparansi dalam Pelaksanaan Program BisKita