Tegur Kepala Daerah yang Beri Izin Salat Id di Masjid, Ganjar: Itu Potensi Membahayakan

Ganjar menyesalkan keputusan sejumlah bupati/wali kota yang memperbolehkan pelaksanaan salat Idulfitri di masjid.
Dia mengatakan, konsolidasi nasional harus dilakukan agar seluruh keputusannya bisa sama.
Meskipun Ganjar menyadari, memang ada banyak pertimbangan bupati/wali kota di Jateng untuk mengambil tindakan semacam memperbolehkan pelaksanaan salat Idulfitri.
Namun sebenarnya, lanjut Ganjar, syarat untuk melakukan itu sangat ketat, yakni bisa dikendalikan dan daerahnya berwarna hijau (tidak ada kasus positif COVID-19).
"Tapi problemnya, kalau ada yang OTG (orang tanpa gejala), ini kan tidak bisa terdeteksi. Kekhawatiran kami, kalau OTG ini menjadi bagian dalam kegiatan itu, kan sulit mengontrolnya," terangnya.
Apalagi, banyak orang saat ini yang masih nekat mudik dari daerah zona merah. Apabila salat Id diizinkan, bukan tidak mungkin akan terjadi penularan.
"Meskipun jarak sudah diatur, tapi tanpa sadar orang bersalaman, berdekatan. Itu ada potensi yang membahayakan," tegasnya.
Ganjar juga sudah melakukan komunikasi dengan para bupati/wali kota yang memperbolehkan pelaksanaan salat Idulfitri di masjid. Tujuannya agar keputusan itu bisa ditinjau kembali.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur bupati dan wali kota di Jateng yang mengizinkan salat id dilaksanakan di masjid saat pandemi covid-19.
- Motif Sejumlah Remaja Aniaya Panitia Salat Id Selayar Sulsel
- Salat Id di Wilayah Polres Priok Berjalan Khidmat Berkat Sinergi Masyarakat dan Aparat
- Kronologi Pohon Raksasa Timpa Jemaah Salat Idulfitri di Pemalang, 2 Meninggal, 11 Luka
- Daftar Nama Korban Insiden Pohon Raksasa Timpa Jemaah Salat Idulfitri di Pemalang
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- Menkum RI Supratman Andi Agtas Ajak Masyarakat Maknai Semangat Idulfitri Jaga Silaturahmi