Teheran Tenang Mencekam
Kerusuhan Pascapilpres Iran Tewaskan 20 Orang.
Senin, 22 Juni 2009 – 07:24 WIB
Dalam perkembangan lain, pemerintah Iran kemarin mengusir seorang koresponden stasiun televisi BBC dari Inggris. Jon Leyne, koresponden tetap BBC di Teheran, diminta meninggalkan Iran karena dituduh telah membantu mendukung kekerasan pasca-pilpres. Bahkan, pemerintah Iran mengingatkan media massa Inggris bahwa tindakan lanjutan akan diambil jika mereka tetap "campur tangan" dalam masalah Iran.
Sedangkan cekal terhadap stasiun televisi berbasis di Dubai, Al-Arabiya, tetap diberlakukan. Kantor biro stasiun televisi itu di Teheran diperintahkan tetap ditutup karena dinilai telah "memberitakan secara tidak tepat dan adil" pilpres di Iran.
Iran juga menuding keterlibatan sejumlah negara-negara di balik unjuk rasa dan kerusuhan di negaranya. Menlu Iran Manouchehr Mottaki ketika jumpa pers kemarin menyebut Inggris, Prancis, dan Jerman ikut memancing di air keruh dengan mempertanyakan laporan soal terpilihnya kembali Presiden Ahmadinejad.
Mottaki juga menuding Prancis melakukan "pendekatan tidak adil". Sedangkan Inggris dikecam keras karena menyabotase pilpres dan "selalu menciptakan masalah" dalam hubungan dengan Iran. Sedangkan Ahmadinejad menyebut Inggris dan AS terlibat dalam kerusuhan di Iran.
TEHERAN - Situasi di Iran pasca pemilihan presiden (pilpres) pada 12 Juni lalu belum kunjung kondusif. Demonstrasi dan kerusuhan pascapilpres, yang
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer