Tekan Angka DO, Bangun SD-SMP Satu Atap
Senin, 18 Juli 2011 – 19:19 WIB
Baca Juga:
Ketiga, faktor budaya. Banyak orang tua, terutama kalangan ekonomi rendah yang enggan kehilangan pendapatan dari anaknya yang malah disuruh kerja meski masih anak-anak. Itu sebenarnya bukan problem pendidikan tapi ekonomi. "Perjuangan kita sudah berdarah-darah kembalikan anak ke sekolah. Tapi pas ketemu ekonomi, repot," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah DO tersebut, pemerintah memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu. Untuk SD yang mendapatkan sebanyak 2.117.300 orang dan SMP 912.000 orang. Tujuan pemberian subsidi tersebut untuk menjaring anak-anak yang terkena DO.
Mantan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kemdiknas ini menambahkan, pemerintah juga membangun sekolah satu atap dan sekolah berasrama. Sekolah satu atap akan dibangun di daerah terpencil. Sehingga anak-anak tidak perlu pergi jauh untuk melanjutkan dari SD ke SMP. Sedangkan sekolah berasrama dibuat di daerah-daerah perbatasan. Diakuinya, masalah yang paling sulit diatasi adalah budaya. Sangat sukar mengubah mindset seseorang dalam waktu singkat.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan terus berupaya menekan angka drop out (DO) siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan