Tekan Angka Kecelakaan, ini yang Dilakukan DPP Organda

jpnn.com, JAKARTA - Kecelakaan maut beruntun yang terjadi dalam dua tahun terakhir mengakibatkan ratusan korban meninggal. Hal ini menunjukan kegagalan pemerintah dalam menekan angka kecelakaan.
Seperti tragedi Ciloto dan Sukabumi yang terjadi pada angkutan bus pariwisata
"Meski sudah ada program roadmap to zero accident sejak 2008, tapi program ini tidak berjalan. Angka kecelakaan masih tinggi dan ribuan nyawa melayang setiap tahun di jalan raya," ujar Sekjen DPP Organda Ateng Aryono.
Terkait dengan masalah kecelakaan tersebut, Kemenhub dituntut membuat informasi data bus wisata. Sehingga nantinya publik bisa mengecek kondisi bus sebelum digunakan dan bisa menghindari kemungkinan kecelakaan.
"Informasi tersebut berupa nama perusahaan, alamat, pemilik, izin operasi, dan kir terakhir yang mudah diakses bagi calon pengguna bus wisata atau pengelola kegiatan (event organizer)," jelas dia.
Seiring dengan upaya kebijakan pemerintah, DPP Organda merilis nama-nama resmi Angkutan Umum Bus Pariwisata di Indonesia.
"ni dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat menentukan pilihan jasa transportasi yang aman dan terpercaya," tandasnya.
Adapun data-data nama angkutan umum pariwisata di Indonesia yang dirilis DPP Organda bisa diakses dengan mudah melalui website.(chi/jpnn)
Terkait dengan masalah kecelakaan tersebut, Kemenhub dituntut membuat informasi data bus wisata. Sehingga nantinya publik bisa mengecek kondisi bus.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bus Rombongan Bonek Kecelakaan vs Mobil Lawan Arah di Tol Pekalongan, 1 Orang Tewas
- Gandeng Kemenhub, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat RVM
- Bus Miyor Kecelakaan di Tol Kapalbetung, Satu Orang Meninggal Dunia
- Tiga Pemudik Luka-luka Ditabrak Bus Bintang Utara di Jalan Lintas di Rohil
- Sejak H-10 Lebaran, 352.019 Pemudik Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi