Tekan Harga Gas, Pemerintah Kurangi Ekspor
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah tengah berusaha menurunkan ekspor gas alam cair. Penurunan itu akan dilakukan secara bertahap.
Nantinya, semua hasil produksi gas domestik akan digunakan untuk kebutuhan industri di dalam negeri.
”Energi kita tidak akan diekspor lagi, kecuali ke negara yang sudah komit (kontrak). Nanti diproses dalam negeri,” kata Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan kemarin (20/9).
Saat ini, gas dari Indonesia diekspor ke sejumlah negara. Antara lain, gas dari Blok Anambas dan Grissik yang diekspor ke Malaysia serta Singapura.
Sedangkan gas dari Blok Mahakam dan Donggi-Senoro diekspor ke Jepang serta Korea Selatan. Demikian pula gas dari lapangan Tangguh, diekspor ke Tiongkok.
Sesuai rencana kebijakan energi, penghentian total ekspor gas baru bisa dilakukan pada 2032.
Padahal, pada 2020, Indonesia diprediksi harus mengimpor gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri.
”Gas Natuna akan kami bawa ke Jawa, Sumatera, Kalimantan, sampai jadi petrochemical,” ucapnya.
JAKARTA – Pemerintah tengah berusaha menurunkan ekspor gas alam cair. Penurunan itu akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, semua hasil produksi
- Program Pesta Raya Sukses Digelar, Catatkan 1,2 Juta Kali Transaksi
- Danantara Bakal Diawasi dari Segala Arah, Masyarakat tak Perlu Khawatir
- Catat! 12 Titik Pasar Murah saat Ramadan di Jakarta
- Tekan Emisi Karbon, PLN IP Lakukan Pengujian Partial Green Ammonia Cofiring di PLTU
- ICF dan CBE 2025: Jembatan Industri dan Pebisnis Kopi Nusantara Menuju Pasar Global
- Sambut Ramadan dengan Aroma Mewah HINT Reed Diffuser