Tekan Harga Ritel, HPP Gula Tetap
Asosiasi Petani Kecewa
Jumat, 21 Juni 2013 – 07:10 WIB
Pihaknya mengakui, keputusan itu memang jauh dari harapan Dewan Gula Nasional (DGN) dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Sebagaimana diketahui, sebelumnya pihak DGN meminta HPP gula dinaikkan menjadi Rp 8.500, sedangkan APTRI meminta di harga Rp 8.900.
Pemerintah berpandangan, jika HPP dinaikkan, harganya bisa lebih tinggi daripada pasar internasional yang cenderung turun.
Ketua Umum APTRI Arum Sabil menyatakan kecewa atas keputusan pemerintah itu. Menurut dia, HPP gula harus naik karena biaya produksi terus meningkat. Saat ini biaya produksi gula sekitar Rp 36 juta per hektare hingga Rp 50 juta per hektare. Dengan rendemen di bawah delapan persen, biaya produksi gula per kilogram Rp 5.400 hingga Rp 7 ribu per kilogram.
"Tahun ini ada kenaikan biaya. Bisa saja biaya produksi per kilogram gula mencapai Rp 9 ribu per kilogram. "Melihat itu, jika rendemen tidak naik, petani bakal merugi," ujarnya.
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memutuskan tahun ini tidak akan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) komoditas gula. Keputusan
BERITA TERKAIT
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan