Tekan Penyebaran Corona, Singapura Bagi-Bagi Perangkat TraceTogether
Otoritas Singapura menepis kekhawatiran yang timbul karena privasi pengguna alat itu. Mereka beralasan alat itu tidak dirancang untuk menandai pergerakan masyarakat.
Menurutnya, data yang dikumpulkan oleh perangkat akan dienkripsi dan disimpan dalam token selama maksimal 25 hari.
Pihak berwenang nagara tersebut juga mengatakan, data tidak dapat diakses dari jarak jauh, karena token itu tidak memiliki kemampuan internet atau seluler.
Fitur lain yang disoroti oleh pemerintah adalah bahwa token tidak memiliki konektivitas Global Positioning System (GPS), sehingga perangkat ini tidak menyimpan data lokasi pengguna.
Pemerintah Singapura menerangkan, sejak TraceTogether diluncurkan pada Maret lalu, aplikasi itu telah diunduh sekitar 2,1 juta orang.
Otoritas mengatakan mereka perlu meningkatkan partisipasi dalam program TraceTogether secara signifikan, lantaran Singapura telah mulai membuka kembali ekonominya.
Awal bulan ini pemerintah Singapura mulai melonggarkan pembatasan sosial yang disebut Circuit Breaker, termasuk membuka kembali toko-toko ritel dan makan yang diizinkan di gerai makanan dan minuman. (mg9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Singapura membagikan perangkat pelacak kontak atau contact tracing berkemampuan bluetooth kepada warganya secara gratis.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN