Tekan Peredaran Film Esek-esek
Selasa, 13 Desember 2011 – 08:00 WIB

Tekan Peredaran Film Esek-esek
Salah satu poin yang bakal dipantau serius Kemendibud dalam urusan perfilman adalah, tetap tingginya peredaran film-film berbau porno atau esek-esek. Film-film ini, rata-rata berkedok film bergenre horror dengan memasang hantu cantik. Menurut Nuh, karena bidang film masuk di Kemendikbud, maka harus sesuai dengan semangat pendidikan karakter yang terus digaungkan.
Baca Juga:
Dia berpendapat, film-film yang berbau porno tadi kurang mencerminkan karakter bangsa. Dia lebih suka film-film yang berbau perjuangan, atau juga film-film anak-anak yang bisa menimbulkan semangat untuk terus maju bagi para penontonya.
Upaya Kemendikbud dalam menekan peredaran film-film berbau porno tadi masih belum bisa dikerjakan dalam tataran peraturan perizinan. Sebab, pembagian bidang kerja antara Kemendikbud dengan Kemen Parekraf tentang dunia perfilman masih belum baku.
Meski ketetapan bagi tugas belum ditetapkan, Nuh mengatakan pihaknya akan memulai menyaring film-film berkualitas dari Lembaga Sensor Film (LSF). Dia mengatakan, keberadaan LSF sendiri adalah badan atau instansi yang independen. Secara struktur tidak terikat dengan kementerian manapun.
JAKARTA - Perubahan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bakal berpengaruh
BERITA TERKAIT
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran
- Ganesha Operation dan FT UNDIP Bantu Siswa Menghadapi Persaingan Masuk PTN
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak
- Perpres Tukin Dosen & ASN Kemdiktisaintek Terbit, 3 Menteri Ungkap 5 Poin Penting
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung