Tekan Wabah PMK, Guru Besar FKH UGM Minta Batasi Lalu Lintas Manusia ke Kandang

Tekan Wabah PMK, Guru Besar FKH UGM Minta Batasi Lalu Lintas Manusia ke Kandang
Ilustrasi - Hewan ternak sapi. Foto: Ricardo/jpnn.com

"Vaksin hanya bisa diberikan kepada hewan yang sehat agar tidak terpapar wabah tersebut," katanya.

Disisi lain, hewan yang menderita PMK belum tentu menunjukan gejala klinis secara langsung.

Bisa saja, hewan itu mengalami kondisi sakit pada rentang waktu seminggu atau mungkin juga 2 minggu tanpa menunjukkan gejala klinis.

Namun, kata dia, hewan yang terpapar PMK mampu menularkan virus ke lingkungan di sekitarnya.

"Jadi, sekali lagi vaksin itu diberikan kepada sapi yang sehat. Kalau vaksin diberikan kepada sapi sakit, antibodi yang kemungkinan tidak homolog bisa repot," ungkapnya.

"Artinya bisa terjadi reaksi positif palsu akibat vaksinasi. Terbentuk antibodi, tetapi tidak mampu melindungi hewan dari reaksi virus FMD sehingga kemungkinan diperlukan vaksin DIVA," sambung dia.

Wasito menjelaskan menular atau tidaknya virus PMK pada manusia bisa dilihat dari sejarah penyakit serupa pada manusia pada 1934.

Saat itu ada tiga orang yang meminum air susu segar kemudian terpapar.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Wasito meminta lalu lintas manusia dari kandang ke kandang harus diperhatikan secara serius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News