Tekanan Ekonomi Global ke Indonesia Tidak Berdampak Besar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tahun depan adalah tahun pertaruhan Indonesia setelah dua tahun masa pandemi bisa bertahan.
“Kalau kita bisa menangani tantangan tahun depan, maka kami berharap Indonesia bisa lepas landas berikutnya. Sebab, tantangan kita sudah dua tahun ini kita bisa survive, tinggal tahun depan lagi kita harus bisa bertahan dan pada saat itu tidak banyak juga negara yang bisa take off seperti Indonesia,” kata Airlangga, Jumat (9/12/2022).
Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan momentum keberhasilan Presidensi G20 Indonesia mampu memberikan dampak bagi keberlanjutan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga berhasil menembus angka 5,72 persen (yoy).
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh ekspansi di angka 4,5-5 persen. Hal itu disebabkan adanya tekanan ekonomi global.
Meski demikian, ekonomi Indonesia masih cenderung bertahan dibanding negara lain.
“Jadi, artinya relatif masih kuat jika dibandingkan negara-negara lain yang mengalami perlambatan pertumbuhan,” ujar Mohammad Faisal.
Faisal menekankan pertumbuhan ekonomi tahun depan memang agak menurun dibanding tahun ini. Namun, masih terbilang resilien.
“Indonesia bisa resilien masih relatif kuat 4,5-5 persen,” kata Faisal.
Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan tekanan global tidak banyak mereduksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski tetap berpengaruh.
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Berminat Berinvestasi di Saham AS, Ini 5 Pilihan Aplikasi Terbaik yang Tersedia di Tanah Air
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- PIK 2 Tetap Jadi Primadona Investor di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah